Trending

Diduga Banting Nasi di Sekolah, Seorang Guru di SDN 021 Tarai Bangun Tuai Sorotan, Ketua Yayasan Rinjani Geram



KAMPAR, bumimelayumedia.com - Insiden yang melibatkan seorang guru di SDN 021 Tarai Bangun, Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, tengah menjadi sorotan luas usai video viral, diduga melakukan tindakan yang tidak pantas dengan membanting nasi ke lantai di hadapan peserta didik dan tenaga pendidik.

Peristiwa itu terjadi setelah Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Kampar mengadakan kegiatan sosialisasi anti-bullying di SDN 021 Tarai Bangun pada Senin (10/11/2025), yang diikuti dengan pemberian paket nasi dalam cup kepada para siswa. Namun, situasi berubah saat salah seorang guru laki-laki yang mengenakan pakaian dinas terlihat dalam video yang kini viral, membanting paket nasi tersebut ke lantai. Aksi ini memicu kecaman dari berbagai pihak.

Menurut keterangan salah seorang wali murid yang dihimpun oleh pewarta, kejadian ini terjadi sekitar pukul 12 siang, ketika siswa sudah mulai merasa lapar. Beberapa guru meminta agar makanan segera dibagikan kepada siswa di ruang kelas masing-masing, mengingat jam makan siang telah tiba. Namun, salah seorang guru diduga tidak setuju dengan cara pembagian tersebut dan secara tiba-tiba membanting nasi yang sudah disiapkan.

Wali murid yang menyaksikan kejadian tersebut juga mengonfirmasi bahwa makanan tersebut merupakan bantuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar untuk para siswa. Hingga berita ini dipublikasikan, pihak sekolah belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden yang memicu kontroversi tersebut.

Menanggapi insiden ini, Ketua Yayasan Rinjani Perdi Wahyudi Nasution, S.H., Geram ketika mendapatkan Video yang dikirim oleh salah seorang wali murid ke whatsappnya, langsung memberikan berkomentar ketika duduk bersama pewarta disalah satu gerai market Simpang Sukajadi Desa Tarai Bangun Senin, (10/11/2025) malam, terkait tindakan oknum guru yang membanting nasi ke lantai. Perdi menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dalam konteks pendidikan, yang seharusnya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang, penghargaan, dan penghormatan terhadap siswa.

"Kami sangat mengecam keras tindakan tersebut. Tidak ada alasan apapun yang bisa membenarkan perlakuan semacam ini terhadap anak-anak. Guru seharusnya menjadi teladan bagi siswa dalam setiap tindakan dan kata-kata. Tindakan membanting nasi ke lantai di depan siswa adalah sebuah bentuk penghinaan yang tidak sepatutnya terjadi di lingkungan pendidikan," ujar Perdi.

Perdi juga menekankan bahwa tindakan ini dapat merusak mental dan emosional siswa, serta merusak citra profesi guru yang seharusnya dihormati oleh masyarakat. 

"Tindakan ini tidak hanya merendahkan martabat siswa, tetapi juga mencoreng citra profesi guru yang seharusnya menjadi panutan dalam memberikan pendidikan yang penuh kasih sayang dan pengertian," tambahnya.

Ketua Yayasan Rinjani itu juga meminta agar pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar segera mengambil langkah tegas dalam menyelesaikan kasus ini, termasuk melakukan investigasi mendalam dan memberikan sanksi yang sesuai kepada oknum guru jika terbukti.

"Kami mendesak pihak Dinas Pendidikan Kampar untuk segera melakukan evaluasi dan mengambil langkah tegas terhadap oknum yang terlibat. Tindakan seperti ini tidak hanya merugikan siswa, tetapi juga merusak citra dunia pendidikan secara keseluruhan. Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan," ujar Perdi menutup pernyataan.

Sebagai pengamat dunia pendidikan di Kampar, Perdi menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar harus segera mengambil langkah tegas, tidak hanya terhadap oknum guru yang terlibat, tetapi juga terhadap Kepala Sekolah yang dianggap gagal mengawasi dan membina bawahannya,Karena hal tersebut tidak terlepas dari tanggungjawab Kepala Sekolah Sebagai Pimpinan di Satuan Pendidikan. 

"Kami meminta dengan tegas kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar untuk segera menindak tegas oknum guru tersebut serta mempertanggungjawabkan kelalaian Kepala Sekolah SDN 021 Tarai Bangun dalam kejadian ini, sebab hal ini tidak terlepas dari tanggungjawab Kepala sekolah sebagai Pucuk pimpinan di Satuan Pendidikan SDN 021 Tarai Bangun. " tegasnya.

Hingga berita ini terbit belum ada keterangan resmi dari Pihak sekolah. 

Ditempat terpisah Aidil Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikpora) Kab. Kampar dihubungi melalui telepon whatsappnya tidak terhubung hingga berita ditayangkan.
Lebih baru Lebih lama